Andil UMKM Kuliner Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran

Andil UMKM Kuliner Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran
Andil UMKM Kuliner Turunkan Kemiskinan dan Pengangguran

MALANG - Pertumbuhan UMKM kuliner di Kota Malang, Jawa Timur, berkontribusi menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Bahkan, UMKM memberikan andil signifikan sehingga perekonomian di Kota Malang tahun 2023 tumbuh sebesar 6,02%.

Kepala Diskoperindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengungkapkan hal itu saat mengunjungi UMKM Omah Daster Eva dan Bolen Khas Malang di Jalan Borobudur Agung, Selasa (18/6).

"Pasti, UMKM signifikan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan," tegasnya.

Eko menjelaskan berbagai produk UMKM nyatanya populer di pasar ekspor. Fakta itu membuktikan ceruk pasar bukan saja lokal, regional dan nasional, tetapi juga merambah berbagai negara.

"Produk UMKM populer di luar negeri karena pembinaan digital marketing dan digital branding kita berhasil," katanya.

Eko menungkapkan pertumbuhan UMKM kuliner di Kota Malang mengalami kenaikan sebesar 15% pada awal tahun 2024 dari total 21.270 UMKM yang terkurasi. Semula ada sekitar 19.000 UMKM terkurasi, kini sudah menjadi 21.270 UMKM. Harapannya, setahun ini ada 30.000 UMKM terkurasi.

"Jumlah UMKM yang terkurasi saya kira naik lagi karena geliat UMKM luar biasa, apalagi sekarang menjelang tahun ajaran baru mahasiswa," ujarnya.

Di sisi lain, sekitar 60.000 usaha mikro belum terkurasi lantaran perlu penguatan produk, merek, pemasaran dan permodalan.

"Yang belum terkurasi 60.000 usaha mikro karena usahnya belum memiliki pasar yang pasti. Kita bantu agar mereka settle, punya merek, dan perizinan," ucapnya.

Sesuai data BPS, persentase penduduk miskin di Kota Malang pada 2021 sebanyak 4,62% atau 40.620 jiwa, tahun 2022 sebanyak 4,37% atau 38.560 jiwa, dan tahun 2023 sebanyak 4,26% atau 37.780 jiwa. Penurunan angka kemiskinan itu di antaranya karena andil UMKM.

Reporter : 
Editor : 
Sumber :
Baca Juga