Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Kadishub Kota Malang Widjaya Saleh Putra. Foto: Malangdata/Doddy Risky |
Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, berupaya mengurai kemacetan dengan menerapkan rekayasa lalu lintas terutama di pusat kota. Sejumlah solusi diambil melibatkan pemangku kepentingan di forum lalu lintas dan angkutan jalan, Selasa (23/7).
Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan pengaturan
sangat diperlukan guna mengatasi kemacetan. Selain itu, Dinas Perhubungan
sedang menyiapkan solusi membangun jembatan penyeberangan orang.
Wahyu mengungkapkan rekayasa lalin yang mendesak, yaitu di
pertigaan Jalan Mayjend Sungkono dan Jalan KH Malik Dalam di wilayah Kecamatan
Kedungkandang. Di kedua jalan protokol itu kerap terjadi kepadatan kendaraan
bermotor.
Nantinya, ada pengaturan terutama arah selatan tidak boleh
langsung belok kanan ke Jalan KH Malik Dalam. Pengendara bakal diarahkan putar
balik melintasi flyover atau jalan layang.
"Sehingga arus lalu lintas bisa cepat," kata Wahyu
Hidayat.
Pengaturan juga merembet Jalan Brigjen Slamet Riyadi sampai
sekitar Buring. Hal itu guna mengurangi kepadatan kendaraan di Jalan Basuki
Rahmat dan Jalan Semeru.
"Kondisi kemacetan selama ini sudah mulai terkurangi.
Meskipun belum menyelesaikan, tetapi bisa mengurangi kemacetan, khususnya pada
jam-jam puncak. Karena itu, melalui Dinas Perhubungan mencoba merekayasa arus
lalu lintas," tuturnya.
Sementara itu, Kadishub Kota Malang Widjaya Saleh Putra
mengatakan selain menerapkan rekayasa lalu lintas, nantinya akan membangun
jembatan penyeberangan orang. Jembatan itu mendesak di Jalan Bandung, terutama
sekitar Madrasah Aliyah Negeri dan Madrasah Tsanawiah Negeri.
"Apa pun model rekayasa lalu lintas, komitmen dan
kesadaran pengguna jalan menjadi bagian penting untuk menyelesaikan kepadatan
atau kemacetan arus lalu lintas di Mayjend Sungkono dan tiga tempat lainnya yang cukup padat,"
pungkasnya.
Editor : Bagus Suryo
Sumber :
Copyright @malangdata.com