SULE, KALPATARU, DAN PULE

PULE

Ngopi Ngobrol Penuh Inspirasi: Catatan Doddy Rizky Alfayed

Mengenal Sulaiman Sulang, penerima Penghargaan Kalpataru kategori Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH) dari Pj Gubernur Jawa Timur.

Malangdata.com – Sulaiman Sulang, seorang tenaga kependidikan dari SMK Negeri 6 Malang, baru saja menerima penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni Penghargaan Kalpataru kategori Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH) untuk Pembina Lingkungan.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi Sulaiman Sulang sebagai pejuang lingkungan yang secara sukarela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya demi melestarikan lingkungan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Gerakan pro-lingkungan yang digagasnya dimulai dari mantan Wakil Wali Kota Malang yang menginisiasi program Sodaqoh Oksigen. Sebagai Arema sejati, mereka ingin mengembalikan kejayaan Bhumi Arema yang dahulu dikenal dingin dan hijau. Aksi pertama dimulai dengan menanam 1.000 pohon Pule di Ponpes Hayatul Islamiah pada Hari Santri 2019, yang kemudian berkembang dengan pembibitan 10.000 pohon Pule sebagai bagian dari gerakan Sodaqoh Oksigen. Hingga tahun 2024, gerakan ini berhasil menanam lebih dari 40.000 pohon Pule.

Penghargaan Kalpataru dalam kategori Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup untuk Pembina Lingkungan menjadi motivasi bagi Gen Z dan para guru untuk gemar menanam serta mendukung gerakan pro-lingkungan.

"Saya ingat bagaimana Bung Edi memulai gerakan ini, dan sekarang bersama HPAI Malang Raya hingga Jatim, generasi muda turut menjaga kelestarian lingkungan melalui penanaman pohon. Ini semua terdokumentasi dalam sebuah buku," ujar Sule mengenang.

Selain itu, gerakan Sodaqoh Oksigen juga berkembang menjadi gerakan Sodaqoh Sampah di sekolah-sekolah Adiwiyata, seperti di SMKN 6. Sekolah ini memprakarsai program SPP bayar sampah, di mana siswa dapat menukar sampah plastik atau kertas dengan alat tulis atau bahkan membayar biaya cetak.

"Aksi gemar menanam 1.000 pohon Pule oleh siswa baru SMKN 6 di Wonokoyo menjadi bukti bahwa gerakan Sodaqoh Oksigen ini hidup dan nyata," tambah Sule.

Sulaiman Sulang, S.S., M.Ap. bersama Kepala Sekolah SMKN 6 dan jajaran guru usai menerima penghargaan.

Keberhasilan Sulaiman tak lepas dari dedikasinya sejak 2011. Dikenal dengan panggilan akrab Sule, ia aktif dalam gerakan literasi lingkungan dengan menulis 20 buku bertema lingkungan hidup, mengkampanyekan pengelolaan sampah berbasis sekolah dan masyarakat, serta memimpin aksi penanaman ribuan pohon buah dan pohon Pule di berbagai kota di Jawa Timur.

Penghargaan Kalpataru yang diterimanya bukan tanpa alasan. Dengan semangat, kegigihan, dan konsistensi, Sulaiman Sulang dinobatkan sebagai Tokoh Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup oleh Gubernur Jawa Timur.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Timur pada 9 Oktober 2024 di Kota Nganjuk, dalam acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Apresiasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.


Penulis : Pimpinan Redaksi Malangdata 
Editor : Julio Kamaraderry
Sumber :
Copyright @malangdata.com
Baca Juga