Yayasan Dongeng Kepompong Nusantara Ajak 1.000 Siswa Lestarikan Budaya Tutur


Keceriaan dan kesehatan alami terpancar dari wajah anak-anak saat Yayasan Dongeng Nusantara berbagi kebahagiaan melalui cerita edukatif di TK Taman Indria, Malang



Malangdata.com - Gelak tawa riang terdengar dari siswa-siswa TK Taman Indria, Turen, Kabupaten Malang, saat Kak Yudi dari Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara menghibur mereka, Selasa (11/2/2025). Dengan ditemani boneka Jojo, Kak Yudi menyampaikan kisah persahabatan harimau, sapi, dan tikus yang mengajarkan nilai-nilai persahabatan dan tolong-menolong.

Cerita interaktif ini tak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif, di mana siswa diajak memerankan tokoh-tokoh dalam dongeng. “Adik-adik, ayo kita bareng-bareng menolong harimau,” ujar Kak Yudi yang disambut antusias oleh lebih dari 90 siswa. Selain dongeng, Kak Yudi memikat perhatian anak-anak dengan aksi sulapnya, diakhiri dengan pembagian susu dan roti sebagai simbol kebersamaan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Roadshow Edukasi Dongeng yang diselenggarakan Yayasan Dongeng Kepompong Nusantara dengan dukungan Program Dana Indonesiana Kementerian Kebudayaan. Tahun ini, mereka menargetkan 60 sekolah, mencakup Taman Bermain, Taman Kanak-Kanak, hingga Sekolah Dasar, dengan total 1.000 siswa sebagai peserta.

Yudi, Ketua Yayasan Dongeng Nusantara, bersama boneka Jojo, membawa harapan besar untuk mengembalikan budaya tutur Nusantara dengan menyapa 1.000 anak melalui dongeng inspiratif

“Tujuan utama kami adalah mengembalikan budaya tutur yang mulai luntur,” ungkap Ketua Yayasan, Yudi Agus Priyanto, atau yang akrab disapa Kak Yudi. Selain mendongeng, yayasan ini juga menyelenggarakan pelatihan mendongeng untuk relawan dan pendongeng cilik. Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan festival mendongeng bertajuk Pekan Bertutur, menampilkan beragam budaya tutur tradisional hingga modern.

Kepala TK Taman Indria, Ngatmini, mengapresiasi inisiatif ini. Menurutnya, dongeng yang dibawakan memberikan hiburan sekaligus mengajarkan nilai-nilai akhlak dan moral kepada siswa. “Anak-anak sangat terhibur dan mendapatkan pesan berharga dari dongeng Kak Yudi. Semoga ini menjadi awal kerja sama yang lebih erat,” ujarnya.

Yudi juga berharap budaya tutur dapat terus dilestarikan, bahkan merambah platform digital agar relevansinya tetap terjaga di era modern. Melalui dongeng, anak-anak tidak hanya diajak belajar nilai-nilai kebaikan tetapi juga dilatih keberanian dan kreativitasnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis untuk memastikan warisan budaya lisan tetap hidup dan berdampak positif, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga untuk masyarakat luas.

Penulis: Doddy Rizky

Editor: Julio Kamaraderry

Sumber: -

© 2024 Malangdata.com

Baca Juga