![]() |
MMD UB dan Dosen UB: Kerja Sama Budi Daya Lele di Greenhouse Balai Desa Srigading pada (26/7/2025) |
Srigading, Lawang —Malangdata.com. Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya Kelompok 08 melaksanakan program pendampingan dan kerja sama budidaya lele pada 26 Juli 2025 di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada Masyarakat strategis Universitas Brawijaya (UB) berjudul “Model Gerakan Pengelolaan Sampah dari Bawah: Sinergi Edukasi, Aksi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan Desa” yang diketuai oleh Dr. Rizka Amalia,S.K.Pm., M.Si. bersama Alia Fibrianingtyas, S.P., M.P.; Imaniar Ilmi Pariasa, S.P.,M.P.; dan Mahfudlotul `Ula, S.E., M.Si.
Mengusung tema “Budidaya Ikan Lele Menggunakan Prinsip Ramah Lingkungan”,
Kegiatan ini menjadi penutup sekaligus puncak dari seluruh rangkaian program yang sebelumnya berfokus pada pengelolaan sampah, budidaya maggot,dan pemanfaatan pekarangan rumah.
Integrasi budidaya lele dengan pakan berbasis maggot serta penggunaan galon bekas sebagai kolam menjadi inovasi yang menggabungkan berbagai hasil program terdahulu.
Masyarakat dilibatkan langsung dalam praktik produksi pakan mandiri hingga pengelolaan air limbah budidaya. Melalui pendekatan ini, terbentuklah ekosistem ekonomi sirkular yang tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga memaksimalkan pemanfaatan limbah rumah tangga, sekaligus membuka peluang usaha berkelanjutan bagi warga Desa Srigading.
Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa, khususnya SDGs ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi Sadar Lingkungan, serta SDGs ke-15 tentang Desa Peduli Lingkungan Darat. Inovasi pengelolaan ternak lele melalui pemberian pakan menggunakan ulat maggot
Program ini bertujuan agar masyarakat bisa lebih memanfaatkan komoditas peternakan lele yang mana mudah dibudidayakan dan banyak digemari oleh masyarakat serta peminatnya yang tinggi.
Sebelumnya, budidaya lele di Green house Desa Srigading sudah berlangsung sejak 6 Mei 2025 yang bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Malang dengan memberikan sosialisasi dan juga pelatihan di balai desa.
Selain itu dari Dinas Perikanan Kabupaten Malang memberikan bibit lele sebanyak 12.000 yang disebar di setiap masing - masing 6kolam, lalu untuk pendampingan serta kerja sama dalam hal ini diharapkan masyarakat sekitar ikut berpartisipasi dan tertarik dalam memanfaatkan komoditas ternak lele sebagai potensi membuka lapangan kerja yang lebih luas.
Lokasi penempatan kolam lele pada Greenhouse cukup luas yang berada di lokasi tanah aset desa yang mana terdapat kegiatan pertanian dan peternakan. Sumber air tersebut berasal dari sumber mata air dan sumur bor yang memiliki bak penampungan.
![]() |
MMD UB dan Dosen UB: saat Wawancara dengan Ibu Arpartin Budi Daya Lele di Balai Desa Srigading pada (28/7/2025) |
Pemeliharaan Unggul
Dalam pemeliharaan sehari-hari, ikan lele diberi pakan satu kali setiap pagi,dan seluruh pakan habis termakan tanpa sisa. Untuk menjaga kejernihan dan kualitas air, dilakukan penggantian air sebanyak 70% dari volume kolam kegiatan ini dijadwalkan rutin setiap tiga hari sekali. Khusus hari Senin, kegiatan memberi pakan sengaja dihentikan “puasa” untuk meminimalisir kekeruhan akibat aktivitas makan dan mencegah gangguan kesehatan .
Selain pengelolaan air dan jadwal pakan, para peternak juga mempelajari terkait terapi alami untuk mencegah kembung (dropsy) pada lele: daun pepaya yang dihaluskan dipadukan dengan ekstrak bawang putih ditaburkan ke kolam.Bahan-bahan ini diyakini mampu menekan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kekebalan ikan.
Inovasi Riset Perbandingan Pakan
Program pendampingan budidaya ikan lele di Desa Srigading menghadirkan inovasi melalui riset perbandingan pakan antara pelet konvensional dan maggot hasil budidaya limbah organik. Maggot digunakan sebagai pakan alternatif dengan kandungan protein tinggi yang mampu menekan biaya produksi sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pakan pabrikan.
Inovasi ini lahir dari integrasi program sebelumnya yang mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot. Hasil riset menunjukkan potensi signifikan terhadap efisiensi pertumbuhan ikan dan keberlanjutan budidaya.
Penggunaan maggot sebagai pakan juga menutup siklus pengolahan limbah rumah tangga sehingga membentuk sistem ekonomi sirkular yang melibatkan masyarakat sebagai produsen sekaligus pengelola limbah secara produktif dan berkelanjutan. Akan dilakukan perbandingan antara lele yang diberi pakan pelet saja dan lele yang diberi makan ulat maggot + pelet.
Hal tersebut untuk mengetahui pola pakan terbaik bagi kesehatan lele, menurut salah satu pengelola budidaya lele, yakni, bu Arpartin,menuturkan bahwa, “Kita belum mencobanya pemberian pakan dengan campuran ulat maggot, kita coba dulu bagaimana rasa dan hasilnya.”
Harapan dan Dampak Kepada Masyarakat Sekitar
Pendampingan budidaya ikan lele oleh mahasiswa MMD Universitas Brawijaya Kelompok 08 di Desa Srigading diharapkan membawa dampak berkelanjutan terhadap kemandirian ekonomi masyarakat. Pemanfaatan limbah organik sebagai pakan maggot, yang kemudian dijadikan pakan lele, menciptakan rantai usaha yang efisien dan ramah lingkungan.
Masyarakat tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga peluang usaha baru dari hasil panen lele yang memiliki nilai jual tinggi. Limbah budidaya dimanfaatkan kembali sebagai pupuk untuk kebun rumah tangga sehingga menciptakan siklus produksi yang minim limbah.
Model ini menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dalam sistem ekonomi sirkular desa yang berkelanjutan dan mandiri. Selain menambah penghasilan keluarga, keberhasilan program ini juga menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Malang untuk memberdayakan sumber daya lokal secara berkelanjutan.
Penulis: Gusti Ngurah Ardika Pradana, Muhammad Ammar Rohmadani, Luqmanul Hakim, Faiz Sultan Al-Farizi
Editor: Julio Kamaraderry
Sumber: -
© 2025 Malangdata.com