Pemkot Malang Mutakhirkan Data Difabel

Pemkot Malang
Kepala Dinsos P3AP2KB Donny Sandito Widoyoko berbincang dengan penyandang tunanetra, Jumat (5/7).

Pemkot Malang, Jawa Timur, melakukan pemutakhiran data penyandang disabilitas sehingga intervensi penanganan bisa tepat sasaran.

"Program utama kami memperbaiki data. Biasanya kementerian lihat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS dan data atensi supaya difabel dapat bantuan," tegas Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Malang (Dinsos P3AP2KB) Donny Sandito Widoyoko, Jumat (5/7).

Data terintegrasi itu sebagai dasar untuk pembangunan berkelanjutan mewujudkan kota layak difabel. Selain itu, data akurat untuk intervensi peningkatan keterampilan sesuai minat para difabel.

"Usulan juga bisa disampaikan saat musrenbang disabilitas," ucapnya.

Para difabel sudah banyak yang bekerja dan mandiri, di antaranya tiga difabel telah bekerja di Dinsos P3AP2KB. Juga bekerja di Bappeda dan Bapenda Kota Malang, perusahaan konveksi, usaha kuliner, perhotelan dan Polresta Malang Kota. 

Saat ini, Dinsos membekali difabel keahlian dengan mengirim ke balai latihan kerja. Setelah mereka memiliki keahlian bisa siap kerja sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Kita memiliki SLB juga forum pemberdayaan disabilitas," katanya.

Sedangkan pendataan bisa dilakukan saat mendaftarkan anak mendapatkan kartu identitas anak. Layanan kependudukan bisa memanfaatkan aplikasi digital Si Apel Tegas.

Adapun jumlah penyandang disabilitas di Kota Malang sebanyak 575 difabel sensorik, 661 difabel intelektual, 1.474 difabel fisik dan 514 difabel mental.

Penulis : Bagus Suryo
Editor : Bagus Suryo
Sumber :
Copyright @malangdata.com
Baca Juga