Edukasi Kelola Limbah, Mahasiswa MMD UB Hadirkan Solusi Ramah Lingkungan di Kelurahan Losari



Foto Bersama warga kelurahan losari


Losari,Malangdata.com– kehadiran Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menyelenggarakan penyuluhan dan praktik lingkungan di Kelurahan Losari, Kabupaten Malang,
pada Sabtu (19/07/2025). 

Kegiatan yang  mengangkat tema “Pengolahan Limbah Rumah Tangga dan Pertanian Berbasis Ekonomi Lingkungan” yang disampaikan melalui tiga pokok materi: pengolahan sabun cair dari minyak jelantah, produksi pakan ternak fermentasi (Ecofeed), dan pembuatan pupuk organik dari sekam padi

Penyuluhan ini diisi oleh mahasiswa lintas keilmuan, yakni Muhammad Abdul Aziz dan Muhammad Fadlillah Milzam dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik, serta Bernadeta Devina Prasetya dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Kegiatan dilaksanakan di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang, Anindita Purnama Ningtyas, S.H., M.H.

Mengolah Limbah Jadi Solusi Ekonomi Rumah Tangga .kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan limbah rumah tangga dan pertanian sebagai solusi alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. 

Materi pertama mahasiswa memperkenalkan inovasi Ecofeed, yakni pakan ternak yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik dapur seperti sisa sayuran, daun, dan kulit buah. Proses ini menggunakan EM4, bekatul, molase, dan air lalu difermentasi selama 3–4 hari dalam wadah kedap udara. Selain ramah lingkungan, produk ini dinilai mampu menghemat biaya pakan ternak bagi warga sekitar.

Selanjutnya, materi fermentasi sekam padi menjadi pupuk organik disampaikan oleh Bernadeta Devina Prasetya. Limbah pertanian ini diolah menggunakan bahan aktivator alami yang difermentasi selama 7–14 hari hingga menghasilkan pupuk ramah lingkungan yang baik untuk kesuburan tanah. Dengan metode ini, masyarakat diajak untuk mengurangi praktik pembakaran limbah yang merusak udara dan menggantinya dengan solusi ekologis yang produktif.

Kemudian materi ketiga yang disampaikan Muhamad Abdul  Aziz dengan menjelaskan cara mengolah minyak jelantah menjadi sabun cair serbaguna. "Minyak goreng bekas yang kerap dibuang sembarangan ini berpotensi mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan jika tidak dikelola dengan tepat. 

Melalui teknik penyaringan dan pencampuran dengan larutan KOH serta bahan alami lainnya, minyak bekas dapat diubah menjadi sabun cair untuk cuci piring atau tangan."papar mahasiswa 

Dilandasi Komitmen SDGs dan Perubahan Perilaku Masyarakat

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 3 (Good Health and Well-being), poin 12 (Responsible Consumption and Production), dan poin 13 (Climate Action). Pengelolaan limbah secara bijak tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan peluang usaha baru di tengah masyarakat.

Menjelaskan mengenai pembuatan sabun dari minyak jelantah

“Kami ingin menunjukkan bahwa limbah, baik dari dapur maupun pertanian, sebenarnya punya potensi luar biasa bila dikelola dengan benar,” ujar Muhammad Abdul Aziz saat memaparkan materi sabun jelantah.

 Lebih jauh  Aziz menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi pintu masuk untuk membangun kesadaran lingkungan yang dimulai dari rumah sendiri.

Respon warga Losari ,  “Sekarang Kami Tahu Caranya”
Penyuluhan berlangsung secara interaktif, dipenuhi antusiasme dari ibu-ibu PKK, bapak-bapak peternak, dan pelaku usaha lokal. Dalam sesi diskusi, Ny Ani, warga Kelurahan Losari, menyampaikan,

“Sekarang saya memahami bahwa proses pembuatan sabun itu bisa dilakukan dari minyak jelantah, asal proses dan takarannya benar. Alhamdulillah masyarakat jadi tahu cara pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih baik.

”Senada dengan itu, Ny Titin, pelaku usaha ternak lokal juga menambahkan,
“Melalui penjelasan yang sederhana dan jelas tadi, saya akhirnya tahu bahwa limbah sayuran dan dedaunan bisa dibuat jadi pakan ternak dengan cara yang mudah. Sangat membantu kami sebagai peternak kecil.”

Limbah Jadi Solusi Murah, Mahasiswa UB Edukasi Warga Losari Kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah semakin menjadi perhatian di tengah meningkatnya dampak lingkungan. 

Edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengelola limbah secara bijak dan mengeluarkan modal yang murah menjadi langkah awal yang strategis untuk menciptakan perubahan menuju pola hidup yang lebih ramah lingkungan.

Kegiatan Demonstrasi fermentasi limbah pertanian sekam padi menjadi pupuk organik

“Salah satu keunggulan dari pengelolaan limbah ini adalah biaya yang dibutuhkan sangat terjangkau, bahkan bisa dimulai dengan peralatan sederhana yang ada di rumah,” ujar Bernadeta Devina Prasetya saat memberikan edukasi kepada warga.

Pemanfaatan limbah seperti sekam padi, limbah organik, atau minyak jelantah tidak memerlukan teknologi tinggi. Dengan kreativitas dan sedikit pelatihan, limbah tersebut dapat diolah menjadi pupuk, pakan ternak, atau produk rumah tangga lain yang bermanfaat. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengurangi pencemaran sekaligus menambah nilai ekonomi tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Langkah Awal Menuju Desa Mandiri Lingkungan
Melalui kegiatan ini, Mahasiswa UB tidak hanya hadir sebagai fasilitator ilmu, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memperkuat hubungan antara akademisi dan masyarakat. 

Harapannya, program ini tidak berhenti di tahap penyuluhan semata, melainkan dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian lingkungan dan ekonomi warga melalui pemanfaatan limbah sebagai sumber daya baru yang berkelanjutan.

Dengan adanya edukasi ini, Kelurahan Losari diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Inisiatif kecil dari kampus dan masyarakat lokal ini menjadi bukti bahwa perubahan besar untuk bumi yang lebih baik bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana yang dilakukan bersama.

Penulis: Muhammad Abdul Aziz, Muhammad Fadlillah Milzam, Bernadeta Devina Prasetya

Editor: Julio Kamaraderry

Sumber: -

© 2025 Malangdata.com