![]() |
Pendampingan Kepada Warga Mengenai Metode Aquaponik. |
Lawang, Malangdata.com — Upaya mendorong ketahanan pangan berbasis masyarakat kembali digalakkan melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya. Bertempat di Dusun Ngandeng, Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, tim MMD UB melakukan pendampingan bertajuk “Aquaponik Lele-Kangkung”, yang mensinergikan teknologi tepat guna dengan kearifan lokal untuk mewujudkan pekarangan produktif dan ramah lingkungan.
Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Dr. Rizka Amalia, S.K.Pm., M.Si., dari Fakultas Pertanian UB, bersama dosen pendamping Alia Fibrianingtyas, S.P., M.P., Imaniar Ilmi Pariasa, S.P., M.P., dan Mahfudlotul `Ula, S.E., M.Si. Kegiatan ini bertujuan menghadirkan solusi inovatif dalam pemanfaatan lahan pekarangan guna meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga.
Salah satu inovasi yang diusung adalah sistem aquaponik sederhana berbasis kolam lele milik warga. Sistem ini menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman kangkung dalam satu ekosistem terpadu. Uniknya, media tanam yang digunakan berasal dari gelas plastik bekas yang diolah menjadi pot, sekaligus sebagai upaya mengurangi limbah rumah tangga. Limbah dari kolam lele dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi tanaman, menciptakan sistem yang efisien, ekonomis, dan berkelanjutan.
Kegiatan dimulai dengan pre-test untuk mengukur pemahaman warga tentang aquaponik. Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar peserta masih asing dengan konsep ini. Selanjutnya, warga dibekali materi mengenai prinsip dasar akuaponik, teknik perakitan, serta cara merawat ikan dan tanaman.
Setelah sesi praktik dan diskusi, post-test dilakukan sebagai bentuk evaluasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan: sebagian besar warga memahami prinsip kerja sistem dan siap menerapkannya di rumah masing-masing.
Yolan Febi Khairani, ketua pelaksana program, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai proyek sesaat.
“Kami berharap warga dapat terus mengembangkan sistem ini, tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah plastik dan pemanfaatan pekarangan secara produktif,” ujarnya.
Antusiasme warga Dusun Ngandeng pun terasa tinggi. Mereka menyambut baik sistem aquaponik yang dinilai praktis, tidak memerlukan lahan luas, dan memiliki manfaat ganda: menghasilkan ikan dan sayur dalam satu waktu. Ke depan, warga berharap bisa memperluas penerapan sistem ini ke lebih banyak rumah tangga di desa mereka.
Program MMD UB di Desa Sidodadi ini menjadi contoh nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menciptakan inovasi lokal untuk keberlanjutan. Selain mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini juga berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
![]() |
Monitoring dan Evaluasi dengan Dosen Lapangan |
Penulis: Yolan Febi Khairani
Editor: Julio Kamaraderry
Sumber: -
© 2025 Malangdata.com