Penjabat Wali Kota Malang Apresiasi Kiprah Kampung Tematik Lolos ADWI 2024

Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Foto: Jatimkini/Bagus Suryo

Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengapresiasi kampung tematik yang lolos dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf).

Empat kampung tematik, yaitu Kampung Sanan Tempe, Kampung Warna Warni, Kampung Glintung Water Street dan Kampung Budaya Polowijen.

"Alhamdulillah, kami minta Kadisporapar support pemberdayaan masyarakat juga objek unggulan yang kita tampilkan," tegas Wahyu Hidayat, Sabtu (25/5).

Wahyu Hidayat mengapresiasi kemajuan kampung tematik beserta partisipasi aktif warga dalam membangun kampung. Betapa tidak, keberadaan kampung wisata sebagai menyedot wisatawan domestik dan mancanegara berimbas menumbuhkan perekonomian.

Kemajuan Kampung Kayutangan, lanjutnya, kini menjadi destinasi pariwisata unggulan nasional dan dunia. Sejauh ini, keberadaan kampung tematik di Kota Malang hadir sebagai penumbuh UMKM dan ekonomi kreatif sehingga semakin menyejahterakan warga.

Dalam konteks ini, Pemkot Malang akan terus memberikan dukungan berupa sarana prasarana pada 23 kampung tematik. Namun, partisipasi warga menjadi yang utama karena pemberdayaan masyarakat itu kuncinya pada warga.

"Mereka yang lebih tahu dan paham kondisi kampung," ujarnya.

Empat kampung tematik di Kota Malang, Jawa Timur, masuk peringkat 500 dan 300 besar gelaran ADWI 2024 Menparekraf/Kabaparekraf. Kampung Sanan Tempe dan Kampung Warna Warni terhenti di 500 besar. Sedangkan Kampung Glintung dan Kampung Budaya Polowijen hanya sampai 300 besar. Kini, gelaran ADWI mengumumkan 100 besar.

Kendati demikian, penggagas Kampung Budaya Polowijen (KBP) Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang menyatakan bersyukur atas kiprah KBP yang masuk peringkat 300 besar dalam gelaran ADWI 2024.

"Hanya 300 besar dari 6.016 desa. Dari 4 kampung, 2 kampung peringkat 500 besar dan 2 kampung 300 besar," tuturnya.

Dalam laman https://jadesta.kemenparekraf.go.id/, ADWI 2024 diikuti 6.016 desa wisata dari seluruh provinsi di Indonesia. Penilaian meliputi daya tarik, amenitas sesuai standar CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainabilty), akselerasi transformasi digital, kelembagaan dan SDM, serta resiliensi di dalamnya pengelolaan desa wisata berkelanjutan ramah lingkungan.

Gelaran itu mengusung spirit Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. ADWI merupakan media pembelajaran sekaligus jaringan yang memotivasi dan menginspirasi desa dan kampung menggali juga mengidentifikasi potensi lokal.

Sampai akhirnya mendorong kesejahteraan masyarakat melalui desa wisata sebagai penggerak ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Penulis : Bagus Suryo
Editor : Bagus Suryo
Sumber : Jatimkini.com
Copyright @malangdata.com
Baca Juga