MMD UB Gelar Penyuluhan Tematik Di Kelurahan Losari: Fokus Kesehatan, Kekerasan, dan Hukum

13 Mahasiswa MMD UB 2025 di Kelurahan Losari singosari kabupaten Malang Fokus: PELITA (Peduli, Lindungi,
Tanggapi) sesi foto bersama perwakilan ketua RT/RW, kader PKK, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat.


Losari, Singosari -Malangdata.com.Aksi Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) 2025 dengan wujud  mengadakan penyuluhan bertema PELITA(Peduli, Lindungi, Tanggapi) sebagai bentuk penguatan sistem dan ketahanan masyarakat Kelurahan Losari dalam menanggapi permasalahan di masyarakat. 

Kegiatan ini berlangsung  di aula besar Kelurahan Losari pada hari Sabtu 12/7 malam dengan mengundang perwakilan kader PKK, Karang Taruna, dan tokoh masyarakat.

Program PELITA (Peduli, Lindungi, Tanggapi) merupakan program inisiasi dari tim Kesehatan dan Sosial, Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya yang sedang melaksanakan pengabdian pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Losari, Kabupaten Malang. Pelaksanaan program didukung sepenuhnya oleh Dosen Pembimbing Lapang, Ibu  Anindita Purnama Ningtyas, S.H., M.H.

Lebih jauh Anindita mengatakan bahwa penyuluhan tersebut  mengangkat beberapa topik mengenai kesadaran emosi dan pertolongan pertama psikologis,dampak kekerasan dalam konteks kesehatan, dan alur pelaporan hukum bagi yang terdampak. 

"Program PELITA ini dilaksanakan guna menunjang keberlangsungan SDGs nomor 3 yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan, nomor 5 yaitu kesetaraan gender, dan nomor 16 yaitu perdamaian, keadilan, kelembagaan yang kuat." Tegasnya berharap.

Salah satu tokoh masyarakat, Ngateman, Ketua RW 2 Kelurahan Losari Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan PELITA mengungkapkan pentingnya ketahanan masyarakat dalam menghadapi permasalah terkait kekerasan, krisis lingkungan,hingga masalah kesehatan mental. 

Beliau mengatakan bahwa peran aktif pemuda dan kader masyarakat juga penting dalam menegakkan sistem ketahanan di setiap tingkatan elemen masyarakat.

 “PELITA merupakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Ngateman dalam sesi interaktif penyuluhan. 

Menurutnya,pendekatan keluarga berbasis nilai-nilai kepedulian dan empati adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan dan responsivitas masyarakat dalam menghadapi kasus kekerasan.

Intinya kehadiran Mahasiswa  dalam giat MMD UB 2025  selain tim Sosial dan Kesehatan pada sesi interaktif dan sharing dengan kader masyarakat pada kegiatan PELITA (Peduli, Lindungi, Tanggapi).

Menyadari bahwa penyelesaian persoalan kekerasan memerlukan keterlibatan dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, Program PELITA dirancang secara kolaboratif oleh tiga mahasiswa lintas bidang keilmuan, yakni psikologi, kesehatan dan hukum.tim/mmd/ub/jul

Mahasiswa MMD UB 2025 tim Sosial dan Kesehatan pada sesi interaktif dan sharing dengan kadermasyarakat pada kegiatan PELITA (Peduli, Lindungi, Tanggapi)


Penulis: Doddy Rizky

Editor: Julio Kamaraderry

Sumber: -

© 2025 Malangdata.com