Klaim Kemenangan Paslon Abadi Gunakan Dua Survei "Bermasalah"


Dito Arif Nurahkmadi: Juru Bicara Tim Pemenangan WALI Paslon Nomor 1


Malangdata.com - Koordinator Juru Bicara Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (Wali), Dito Arief Nurakhmadi, angkat bicara soal beredarnya berbagai hasil lembaga survei yang diklaim oleh Paslon HM Anton - Dimyati Ayatullah (Abadi).

Paslon nomor urut 3 itu mengklaim setidaknya ada dua survei dengan data yang mengunggulkan pihaknya dari paslon lain, yakni survei dari LSI Deny JA dan juga LSI Strategi. Dito menjelaskan bahwa kedua survei yang diklaim Paslon Abadi tersebut tidak valid.

Pertama, untuk survei dari LSI Deny JA, Dito menjelaskan bahwa survei tersebut merupakan data pada awal bulan Oktober, di mana pada saat itu Paslon Abadi memang unggul dari pasangan calon lainnya. Namun, kondisi survei pada November sudah berubah dengan cepat mengingat dinamika yang ada di lapangan.

"Survei dari LSI Denny JA yang diklaim mereka itu benar, tapi itu bulan Oktober lalu, artinya sudah out of date atau tidak bisa dijadikan rujukan lagi," kata Dito Arief, Senin (18/11).

Dijelaskan, dinamika perkembangan politik pada satu bulan terakhir, yakni antara awal Oktober hingga pertengahan November, berlangsung sangat cepat. Berbagai sosialisasi program yang dilakukan Paslon Wali, dari Rp 50 juta tiap RT hingga agenda 1.000 event tiap tahun, dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Selain itu, Paslon Wali yang aktif menyapa masyarakat setiap hari di berbagai titik, meningkatkan elektabilitas dalam waktu yang relatif cepat.

"Dari dinamika itu, survei pada Oktober lalu jelas tidak bisa dijadikan rujukan. Ini jadi aneh ketika survei Oktober lalu dijadikan rujukan saat ini," tegasnya.

Kedua, survei dari LSI Strategi yang beredar dan diklaim Paslon Abadi. Menurut Dito, survei tersebut diduga bermasalah secara validitas, karena tidak disampaikan dalam bentuk rilis resmi yang bisa dipertanggungjawabkan di hadapan publik.

"Ketika lembaga survei membuat rilis resmi, harus ada kontak person yang bertanggung jawab atas rilis tersebut, atau biasanya dibuat jumpa pers untuk disampaikan secara resmi ke media dan publik sebagai pertanggungjawaban secara akademis atau ilmiah," tegas Ketua Fraksi Nasdem - PSI DPRD Kota Malang itu.

Bahkan, lanjut Dito, dari data hasil survei yang dilakukan secara internal dan eksternal tim Paslon Wali, menunjukkan kenaikan angka yang sangat signifikan. Bahkan, pada minggu kedua bulan November, Paslon Wali sudah unggul dari Paslon Abadi dan Heri Cahyono - Ganis Rumpoko.

"Justru dari data kami, Paslon No.3 mengalami tren penurunan yang tajam, sehingga kami meyakini per minggu kedua November 2024 ini Paslon Wali sudah unggul dibandingkan dengan dua Paslon yang lain," imbuhnya.

Dito menjelaskan, penurunan tren tersebut bisa jadi dikarenakan adanya preferensi kriteria pemilih dalam menentukan calon pemimpinnya, yakni yang bersih dan bebas dari kasus korupsi. Adanya salah satu Paslon yang merupakan mantan narapidana kasus korupsi, membuat masyarakat memilih calon yang bersih dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Masyarakat Kota Malang sangat resisten dengan isu korupsi yang ada di salah satu Paslon, sehingga sangat wajar jika terjadi penurunan elektabilitas salah satu Paslon," pungkasnya.


Penulis : Doddy Rizky
Editor : Julio Kamaraderry
Sumber :
Copyright @malangdata.com
Baca Juga