![]() |
| Juara kedua festival batik dari kelurahan Wonokoyo lurah bersama istri didampingi Camat Kedungkandang dan istri |
Malangdata.com– Gaung momentum Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2025 terus membersamai TP PKK Kecamatan Kedungkandang dengan para perajin batik Kecamatan Kedungkandang Kota Malang untuk menghadirkan karya baru yang sarat filosofi., Asosiasi Perajin Batik Kota Malang bersama TP PKK Kecamatan Kedungkandang resmi meluncurkan sampur tari Massal bermotif tumpal Malang terwujud di Festival Batik dengan thema Dari Batik Oleh Batik untuk batik.
Karya ini digadang-gadang akan menjadi identitas baru dalam seni tari tradisional Malang, sekaligus simbol perlawanan terhadap hilangnya akar budaya lokal di tengah arus modernisasi.
Batik Malangan Jadi Identitas Budaya
Peluncuran sampur tumpal dilakukan melalui Pelatihan Membatik bagi Perempuan yang diikuti 50 peserta dari perwakilan kelurahan se-Kecamatan Kedungkandang. Acara digelar di halaman Kantor Kecamatan Kedungkandang dengan menghadirkan mentor batik Yuharsita dari Bengkel Batik Sawojajar dan Fiko dari Hamparan Rintik Dinoyo.
Ketua TP PKK Kecamatan Kedungkandang, Hannie Purwandari, menyebut kegiatan ini sejalan dengan penetapan Kelurahan Sawojajar sebagai rintisan sentra batik oleh Diskoperindag Kota Malang.
“Sentra batik tidak akan berdiri tanpa perajin yang konsisten. Pelatihan ini kami harap bisa memotivasi perajin di tiap kelurahan untuk terus mengembangkan batik Malangan,” ujarnya, Minggu 26/10.
Menurut Hannie, dengan Festival Batik yang digelar dipelataran Timur Gor Ken Arok Kedungkandang minggu pagi 26 Oktober itu memiliki potensi besar untuk tumbuh sebagai pusat batik. Di antaranya Batik Buring yang dikenal sebagai produsen batik alami, serta kelompok perajin di Bumiayu dan Arjowinangun, termasuk yang digeluti penyandang disabilitas.
![]() |
| Camat kedungkandang ketua DPRD kota Malang lurah Sawojajar dan Arjowinangun sentra batik didampingi ketua TP PKK kedungkandang |
Filosofi Motif Tumpal
Pandangan Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, Isa Wahyudi atau Ki Demang, menegaskan bahwa motif tumpal yang diterapkan pada sampur tari memiliki makna mendalam.
“Dalam gerak tari, seblak sampur yang membuang selendang ke kiri dan kanan dimaknai sebagai doa tolak balak. Motif tumpal menguatkan filosofi itu, sebagai simbol perlindungan dan keseimbangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa karya ini dipersembahkan khusus bagi seniman dan penari tradisional Malang. “Dengan adanya sampur bermotif tumpal, tari Malang memiliki identitas batik khas yang membedakannya dari daerah lain,” tambahnya.
Festival Batik Malang Kedungkandang
Tidak berhenti pada peluncuran karya, TP PKK Kedungkandang juga terwujud pada Festival Batik Malang Kedungkandang pada 26 Oktober 2025. Rangkaian acara meliputi launching Sentra Batik Sawojajar, Griya Kriya Batik Topeng Ramah Difabel, hingga motif sampur tari Malang.
![]() |
| Para jawara festival Batik Pertama kelurahan Sawojajar,kedua Wonokoyo ,ketiga Bumiayu didampingi camat, TP PKK dan dewan juri |
Festival yang dimeriahkan dengan lomba fashion show batik, parade batik Kedungkandang, talkshow bersama ketua DPRD Kota Malang Amithya dan Wakil Ketua DPRD Trio Agus , pameran batik, instalasi seni, bazar UMKM, serta pagelaran tari Beskalan massal dengan sampur batik bermotif tumpal dengan penari 47 peserta Perempuan dari 12 kelurahan wilayah kecamatan Kedungkandang.
Malang Perkuat Posisi Kota Batik
Ditambahkan Oleh Camat Kedungkandang Drs Fahmi Fauzan AZ MSI ,bahwa sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada 2 Oktober 2009,
"batik semakin mendapat tempat di kancah global. Inovasi yang dilakukan perajin Malang lewat sampur tari bermotif tumpal menegaskan komitmen menjaga tradisi sekaligus memberi ciri khas baru bagi seni pertunjukan daerah.
Dengan langkah ini, Malang tidak hanya memperingati Hari Batik Nasional, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu kota dengan ekosistem batik yang hidup, berdaya, dan relevan dengan zaman."pungkasnya optimis.lia/dr/jul
Penulis: Doddy Rizky
Editor: Julio Kamaraderry
Sumber: -
© 2025 Malangdata.com



