Pemkot Malang: Mesin Panen Padi Bantuan Presiden Efisien, Tapi Tak Geser Peran Buruh Tani

Wali Kota Malang dan jajaran uji coba combine harvester bantuan Presiden di sawah Tlogowaru.


Malangdata.com – Pemerintah Kota Malang menegaskan bahwa keberadaan alat panen padi modern, combine harvester, yang merupakan bantuan langsung dari Presiden RI, tidak akan menghilangkan mata pencaharian buruh tani. Hal ini ditegaskan oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menghadiri kegiatan panen raya padi di Kelurahan Tlogowaru, Kedungkandang, Selasa (24/6/2025).

“Panen 4 hektar kini hanya butuh dua hari. Sebelumnya bisa sampai 16 hari kalau dengan tenaga manusia biasa,” ujar Wahyu Hidayat.

🔎 Combine Harvester: Solusi Panen Cepat dan Efisien
Mesin combine harvester terbukti mampu memangkas waktu dan tenaga secara signifikan. Namun, Pemkot Malang memastikan bahwa tenaga manusia tetap dibutuhkan, terutama dalam proses pengolahan lahan dan perawatan tanaman.

“Buruh tani tetap kami libatkan untuk aktivitas lain seperti membajak, menanam, dan pemeliharaan. Jadi tidak akan kehilangan pekerjaan,” lanjut Wahyu.

Alat ini juga membawa efisiensi biaya bagi petani karena proses panen dan penjualan hasil pertanian menjadi lebih cepat dan praktis.

🔧 Dinas Pertanian: Buruh Tani Tetap Vital dalam Proses Produksi Pangan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, mendukung pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa tahapan pertanian lainnya masih mengandalkan tenaga manusia, termasuk pengolahan tanah dan pemeliharaan tanaman.

“Tahapan seperti membajak dan menanam tetap menggunakan tenaga manusia. Bahkan dalam pengoperasian combine harvester, SDM tetap diperlukan,” jelas Slamet.

Wali Kota Malang menjajal mesin panen padi modern bersama petani di Kedungkandang.

Saat panen berlangsung, diketahui hasil gabah mencapai 60 kg per titik, atau sekitar 60 karung dalam setengah hektar.

🌾 Gapoktan Kelola Combine Harvester di 4 Kecamatan
Slamet menyebutkan bahwa mesin combine harvester akan dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan akan digunakan bergilir di empat kecamatan. Bahkan pihaknya berencana menggandeng Kelompok Tani Merjosari yang telah berpengalaman dalam pengelolaan alat pertanian skala besar.

“Kami mengusulkan penambahan dua unit lagi agar distribusi alat panen lebih merata saat musim panen serentak,” imbuhnya.

📌 Efisiensi Anggaran Jadi Pertimbangan Lanjutan
Meski terbukti efektif, pengadaan mesin serupa lewat APBD masih menjadi pertimbangan. Menurut Wali Kota, Pemkot Malang harus menyusun prioritas anggaran berdasarkan kebijakan efisiensi fiskal.

📰 Kesimpulan: Teknologi Panen Modern dan Kesejahteraan Buruh Bisa Sejalan
Bantuan alat panen padi dari Presiden tidak serta-merta menggantikan peran buruh tani, tapi justru mendukung produktivitas mereka. Pemerintah Kota Malang memastikan bahwa transformasi pertanian berbasis teknologi tetap akan melibatkan tenaga kerja manusia dalam ekosistem pertanian yang menyeluruh.

🔍 Tag SEO yang Relevan:
#CombineHarvester #MesinPanenPadi #PertanianKotaMalang #PemkotMalang #BuruhTani #PresidenPrabowo #WahyuHidayat #PanenModern #TeknologiPertanian #DispangtanMalang #Gapoktan #EfisiensiPanen

Penulis: Doddy Rizky

Editor: Julio Kamaraderry

Sumber: -

© 2025 Malangdata.com