![]() |
| Anggota tim gabungan melakukan evakuasi dan penanganan darurat saat simulasi bencana yang bertujuan memperkuat kesiapsiagaan di Kota Malang. |
Malangdata.com – Upaya pencegahan, penanggulangan, dan mitigasi bencana di Kota Malang harus diperkuat melalui tanggung jawab kolektif. Hal ini ditekankan Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM dalam pelaksanaan simulasi atau gladi bencana yang diselenggarakan di Lapangan Amprong Malang pada hari Sabtu, 15 November 2025.
Kegiatan strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, mempererat koordinasi, dan menumbuhkan peran aktif masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.
Menurut Wali Kota Wahyu Hidayat, kegiatan ini sebagai langkah strategis dan penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan kita terhadap berbagai potensi bencana. "Kota Malang yang kita cintai ini memang terus berkembang sebagai kota yang maju dan dinamis, namun di saat yang sama, kita tidak boleh lengah terhadap risiko bencana seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan ancaman lainnya" Ujarnya.
![]() |
| Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berfoto bersama tim gabungan dan relawan setelah simulasi bencana, menegaskan pentingnya kolaborasi Pentahelix. |
Lebih lanjut, Wali Kota yang kerap disapa Pak Mbois tersebut juga menekankan bahwa penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi, komunikasi yang efektif, serta sinergi kuat antara berbagai lembaga dan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Pak Mbois juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD Kota Malang serta seluruh pihak yang telah mempersiapkan acara. Diharapkan, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, mengingat pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sangat bermakna untuk menghadapi seluruh tahapan bencana, mulai dari pra-bencana, saat darurat, hingga pemulihan.
![]() |
| Peserta simulasi bencana, termasuk Klaster Pemulihan, berpartisipasi dalam gladi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Lapangan Amprong, Malang. |
Melalui gladi kesiapsiagaan, koordinasi antara unsur-unsur utama (yang dikenal sebagai model Pentahelix) diharapkan semakin kuat. Unsur-unsur tersebut meliputi Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, Relawan, dan seluruh elemen pendukung lainnya.
Kesiapsiagaan ini ditegaskan sebagai bentuk nyata dari tanggung jawab kolektif demi keselamatan masyarakat. "Tujuannya adalah memastikan kemampuan untuk merespons dengan cepat, bertindak tepat, dan bekerja sama dalam situasi kritis" tutur Pak Mbois.Ts/riz/jul/pro
Penulis: Doddy Rizky
Editor: Julio Kamaraderry
Sumber: -
© 2025 Malangdata.com


